Holla!
Aku akan membahas tentang pengalamanku melakukan perawatan orthodonti atau yang lebih dikenal dengan pemasangan behel. Langsung aja tanpa basa-basi, dirawat ortho itu sakit! Sakit banget loh, jadi kalo ada pembaca yang numpang lewat dan kepikiran buat melakukan perawatan ortho jenis ini bakal tersiksa sampe bertahun-tahun. Siapkan mental, waktu dan tentunya dana. Aku akan jabarkan step-step apa aja yang akan dilalui oleh para -pejuang gigi rapi-
Pertama, seperti pada umumnya ya aku memilih dokter gigi mana yang akan aku datangi untuk perawatan ortho, bingung sih tentang nyari dokter yang murceu tapi bukan abal-abal, akhirnya dapat juga rekomendasi dari beberapa orang tentang perawatan ortho di RSGM Universitas Padjajaran, Bandung. Letaknya di Jl. Sekeloa, Dipatiukur. Harganya miring, ya kalo kita ke dokter sp orthodonti yang buka klinik sendiri, jarang yang di bawah Rp. 5 juta, tapi kalo di RSGM Unpad itu spesialisnya aja Rp. 5 juta, jadi lumayan murceu kan ya? Nah, tapi uang segitu dapet darimana duh namanya juga mahasiswa ya, ga mau terlalu ngerepotin orang tua karena perawatan ini masih full disponsori sama mamah dan bapa, aku nyari informasi lagi di pusat informasi RSGM dan dapatlah harga Rp. 3,5 juta. Tapi bukan sama spesialis, melainkan dirawat oleh residen spesialis orthodonti. Setelah itu ketemu dokternya dan yang bikin kaget adalah, informasi yang aku dapet itu, agak sedikit salah, jadi Rp. 3,5 juta tuh buat yang memiliki masalah dengan rahang, kalo aku, karena cuman gigi aku yang konflik, aku cuman kena biaya perawatan Rp. 2,5 juta aja. Tau ga, kalo di klinik sp ortho tuh biaya cetak gigi bisa nambah sekitar Rp. 600ribu, tapi kalo di sini harga tadi udah termasuk cetak gigi. Jadi shock sendiri, karena udah nyiapin budget di atas itu. Syukurlah, fyuh! Fyi, bayarnya juga dicicil hahaha.
Info:
Kalo ada viewers di sini yang mau melakukan perawatan ortho, harus dan wajib ke spesialis orthodonti ya! Dokter gigi umum sekalipun ga memiliki hak untuk melakukan perawatan orthodonti, soalnya perawatan ortho itu punya ilmu sendiri, dan ga bisa didapet dengan ikut seminar-seminar gitu, nah kenapa aku pake residen orthodonti? Karena murceu nya itu... Tapi, residen ortho memiliki hak karena mereka adalah mahasiswa calon spesialis ortho, mereka udah dilantik jadi drg, tapi belum spesialis, aman kok karena perawatan kita juga diawasi oleh dosen mereka, yang bukan lain adalah spesialis orthodonti.
Kedua, foto gigi atau mungkin tepatnya rontgen dan perbaikan gigi-gigi berlubang, masalahnya adalah gigiku itu berlubang banyak, jadi harus ditambal dulu, aku habis untuk nambal gigi pake sinar itu sekitar Rp. 800rb untuk 6 gigi, apa 8 ya? Lupa. Perawatan penambalan gigi dilakukan sama dokter yang berbeda, yang ini bisa umum kok. Terus untuk foto gigi, aku foto di Lab Pramita, aku foto gigi dua jenis yaitu panoramic dan cephalomentri, biayanya Rp. 400rb. Seharusnya sih ada step pembersihan karang gigi, tapi aku engga disuruh karena gigiku ga ada karangnya, yuhu!
Ketiga, cetak gigi, cetak gigi itu ugghh enek, baunya sih enak kaya peppermint gitu, tapi diteken sampe ke deket kerongkongan jadi kan suka mual, dan prosesnya ya agak lama, nunggu 10 menit untuk satu rahang.
Keempat, pemasangan karet separator, ini sakit banget! Aku susah makan selama 3 hari, jadi si karet kampret ini dipasang di empat gigi yang bakal ditaruh ring kawat, karena pemasangan ring itu butuh ruang, jadi si 4 gigi ini diregangkan secara paksa, barulah ring itu bisa masuk.
Kelima, pemasangan bracket dan teman-temannya, inilah yang ditunggu-tunggu setelah sekitar sebulan lamanya aku bulak-balik ngurusin pra-perawatan ortho, akhirnya dipasang juga! Setelah dipasang aku susah senyum, dan ngerasa ada benda asing di gigiku, sehari kemudian penderitaanpun dimulai, sakit banget! Ga bisa makan apa-apa, cuman bisa bubur aja, bener-bener susah makan, gigi ketemu gigi tuh rasanya wiiiiiingggg gitu, linu banget. Tapi aku denger dari cerita temen, mereka tuh sakit sampe 2 minggu, tapi karena aku anaknya suka makan dan akan melalui apapun untuk makan, akhirnya sakit gigiku reda dihari ketiga, dan hari keempat udah ga berasa apa-apa.
Mungkin sekian aja cerita step-step perawatan ortho-ku, semoga membatu pembaca untuk membayangkan bagaimana step yang akan dilalui saat akan merawat gigi kalian! :)
P.S: Please make sure that you NEED this orthodontical treatment, it won't makes you prettier when you wear it, I mean it. But if you really NEED this treatment, you shall go catch 'em, it will makes you prettier when you're done :)